Sistem pengisian aki mobil merupakan suatu proses pengisian kembali arus listrik menuju baterai. Istilah lain dari proses ini adalah charge ulang komponen baterai atau aki mobil.

Baterai atau aki adalah komponen penting pada sebuah kendaraan. Di dalamnya tersimpan energi listrik yang akan disalurkan pada komponen kelistrikan. Oleh karena itu, ketika sistem aki dalam keadaan tidak normal, maka mobil tidak bisa jalan.
Salah satu gejala awalnya adalah starter yang tidak hidup. Untuk lebih jelasnya, mari kita ulas sistem dan cara kerja dari pengisian aki mobil.
Mengenal Pentingnya Sistem Pengisian Aki Mobil
Sistem pengisian pada kendaraan memiliki fungsi untuk mensuplai arus listrik sehingga bisa menghidupkan kendaraan. Dengan pentingnya sistem pengapian ini, menjadi alasan utama mengapa sistem kelistrikan adalah salah satu bagian mobil yang wajib dipastikan berfungsi secara normal setiap waktunya.
Dalam hal ini, aki merupakan sumber kelistrikan pada sebuah kendaraan. Namun, komponen ini tidak dapat memproduksi listrik dengan sendirinya.
Dengan demikian, diperlukan adanya sistem untuk dapat menghasilkan listrik pada baterai mobil. Selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh komponen kelistrikan mobil.
Ketika aki mobil mengalami suatu permasalahan, hal ini akan berpengaruh pada fungsi kelistrikan. Hal ini membuat mesin sulit hidup serta pencahayaan lampu redup, bahkan mati.
Maka wajib bagi pemilik mobil untuk rutin melakukan pengecekan ketersediaan daya aki. Hal ini supaya mobil tetap dapat berjalan dengan normal.
Perawatan aki mobil secara berkala sangat penting untuk menjaga kinerja optimal kendaraan. Aki yang tidak terawat dengan baik dapat mengalami penurunan performa dan bahkan kerusakan.
Tanda-tanda aki lemah yang perlu diwaspadai antara lain mesin sulit dihidupkan, lampu-lampu redup dan adanya endapan putih atau hijau pada terminal aki. Dengan melakukan pengecekan rutin dan perawatan yang tepat, usia pakai aki dapat diperpanjang. Masalah kelistrikan pada mobil juga dapat dihindari.
Mengutip akun TikTok @moservice.id, pernah di suatu pagi coba menyalakan mesin mobil namun gagal. Setelah dicek, ternyata arus listriknya bocor. Kondisi tersebut membuat aki mobil tekor hanya dalam waktu semalam. Menyadari hal itu, jadi lebih rutin mengecek arus listrik sebagai bentuk perawatan aki. Dalam hal ini, baru sadar bahwa lampu tetap bisa hidup meski kontak off. Sejak saat itu, lebih teliti dalam memastikan lampu benar-benar sudah mati sebelum meninggalkan mobil agar arus listrik dan aki aman.
Cara Kerja Sistem Pengisian Aki
Pada dasarnya, kendaraan terdiri dari sejumlah komponen dan perangkat yang saling terkoneksi satu sama lain. Sehingga mobil pun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam mobil, ada baterai yang dapat diisi ulang. Selain itu, juga sistem pengisian aki mobil yang menjadikannya tetap dapat terisi menjadi sumber listrik.
Ketika kunci dalam keadaan ON, secara otomatis sistem charger bekerja dan mengalirkan daya ke kabel yang selanjutnya menghasilkan kemagnetan. Pada saat yang sama, arus listrik akan mengalir ke lampu pengisian serta akhirnya menyala.
Selanjutnya dalam posisi tersebut terdapat dua hal yang terjadi yakni lampu CHG mati serta sistem pengisian aktif. Mesin mobil dalam keadaan hidup dengan putaran rendah. Sistem pengisian pun aktif yang artinya alternator menghasilkan tegangan pengisian.
Lalu, saat mesin berputar, maka putaran tersebut akan menghasilkan tegangan pengisian. Selanjutnya setelah mesin mobil menyala dan rotor berputar, stator coil pun akan menghasilkan tegangan netral yang berfungsi untuk voltage relay.
Cara kerja sistem pengisian aki mobil berikutnya saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, maka putaran pada mesin akan meninggi juga. Hal ini menyebabkan putaran dari stator akan tinggi. Kemudian membuat tegangan pengisian naik dan mengalir ke voltage regulator. /puji