Aki basah (Wet Battery), merupakan komponen penting dalam kendaraan yang berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menghidupkan mesin dan menyuplai daya ke berbagai sistem kelistrikan. Meskipun andal, jenis aki ini juga rentan mengalami masalah sehingga dapat mengganggu kinerja kendaraan. Maka dari itu, penting untuk memahami cara mengatasi masalah-masalah umum pada jenis aki tersebut sangat penting. Hal ini bertujuan supaya aki agar tetap berfungsi optimal dan menghindari kerusakan yang lebih serius.

Solusi Praktis Mengatasi Masalah Umum pada Aki Basah Mobil
Jenis aki yang satu ini termasuk salah satu komponen vital dalam sistem kelistrikan mobil. Di mana berperan untuk menghidupkan serta menyuplai daya ke berbagai perangkat elektronik. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan penggunaan, jenis aki ini sangat rentan mengalami berbagai masalah dan mengganggu kinerja mobil.
Mulai dari aki tekor, soak, hingga korosi pada terminal, masalah-masalah ini dapat menyebabkan mobil sulit dihidupkan atau bahkan mogok di tengah jalan. Meski begitu, jangan khawatir! Mengatasi masalah umum pada aki ini tidak selalu rumit dan mahal. Bersama dengan pengetahuan yang tepat dan langkah-langkah praktis, pengguna akan lebih mudah untuk mendiagnosa masalah, melakukan perbaikan dan mencegah masalah pada aki di masa mendatang.
Memeriksa dan Memastikan Kondisi Fisik Aki
Langkah pertama dalam mengatasi masalah pada aki basah adalah memeriksa kondisi fisiknya secara menyeluruh. Periksa apakah terdapat kerusakan seperti retakan atau kebocoran pada wadah aki. Pastikan terminal aki bersih dari korosi atau karat yang dapat menghambat aliran listrik. Jika terdapat korosi, maka bersihkan menggunakan sikat kawat dan larutan baking soda.
Selain itu, periksa juga ketinggian air aki dan pastikan berada di antara batas minimum dan maksimum. Jika air aki kurang, tambahkan air aki yang sesuai hingga mencapai batas dianjurkan. Kondisi fisik aki baik akan memastikan kinerja aki lebih optimal.
Mengatasi Masalah Pengisian Daya Tidak Optimal
Salah satu masalah umum pada wet battery adalah pengisian daya yang tidak optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti alternator rusak, tali kipas kendur atau koneksi buruk pada sistem pengisian. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah ini dapat memeriksa tegangan pengisian aki saat mesin hidup.
Tegangan normal biasanya berkisar antara 13,5 – 14,5 volt. Jika tegangan di bawah atau di atas nilai tersebut, kemungkinan terdapat masalah pada alternator atau sistem pengisian lainnya. Periksa juga kondisi tali kipas dan pastikan tidak kendur atau aus. Pastikan semua koneksi pada sistem pengisian terpasang dengan baik dan tidak ada kabel yang putus atau longgar.
Mengatasi Masalah Aki Cepat Tekor
Sementara itu, aki yang cepat tekor dapat menjadi masalah paling menjengkelkan. Beberapa penyebab aki cepat tekor antara lain penggunaan aksesori listrik berlebihan saat mesin mati, adanya komponen terus menarik daya meskipun mesin mati (parasitic drain) atau usia aki sudah tua. Untuk mengatasi masalah ini, hindari penggunaan aksesori listrik seperti lampu atau audio terlalu lama saat mesin mobil mati.
Hal ini dibuktikan langsung menurut ulasan pengguna di kanal YouTube Bro Zacky, di mana aki jadi sering tekor padahal baru diganti. Aki tekor ini membuat setiap mobil yang akan digunakan sulit distarter. Akan tetapi, setelah mencari tahu penyebabnya, ternyata ada kabel audio yang sedikit konslet. Setelah diperbaiki serta mulai rutin memanaskan mobil saat jarang digunakan, aki menjadi lebih awet dan tidak ada lagi drama aki tekor di pagi hari.
Melakukan Perawatan Rutin untuk Mencegah Masalah
Perawatan rutin sangat penting untuk menjaga wet battery tetap berfungsi optimal dan mencegah masalah. Langkah pertama yaitu melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi fisik aki, ketinggian air aki dan tegangan pengisian. Bersihkan terminal aki secara berkala untuk mencegah korosi. Hindari membiarkan aki dalam kondisi kosong terlalu lama, karena hal ini dapat merusak sel-sel aki.
Jika mobil jarang digunakan, panaskan mesin secara berkala atau gunakan charger aki untuk menjaga daya aki tetap optimal. Jika melakukan perawatan rutin, maka akan memperpanjang usia wet battery dan menghindari masalah yang tidak diinginkan.
Perbandingan Efisiensi Aki Basah (Wet Battery) vs Aki Kering
Aki basah dan aki kering memiliki perbedaan signifikan dalam hal efisiensi. Umumnya, wet battery lebih murah, tetapi memerlukan perawatan rutin seperti pengisian air aki. Efisiensinya cenderung lebih rendah karena tingkat self-discharge yang lebih tinggi, sehingga daya listriknya lebih cepat berkurang saat tidak digunakan.
Sementara itu, aki kering lebih mahal, tetapi bebas perawatan. Efisiensinya lebih tinggi karena tingkat self-discharge yang lebih rendah, sehingga daya listriknya lebih tahan lama. Aki kering juga lebih tahan terhadap guncangan dan getaran, menjadikannya pilihan lebih baik untuk kondisi berkendara ekstrim.
Sebagai penutup, dengan memahami masalah umum pada aki basah dan cara mengatasinya, maka akan lebih mudah untuk memperpanjang usia aki mobil dan mencegah masalah kelistrikan yang tidak diinginkan. /tasya